Ulasan Seru Game Bandle Tale: A League of Legends Story

Riot Forge baru saja meluncurkan spin-off keenam dari League of Legends. Dikembangkan oleh Lazy Bear Games, sebuah studio dari Lithuania, mereka menghadirkan game RPG simulasi berjudul Bandle Tale: A League of Legends Story, yang mengisahkan kehidupan suku Yordle dari alam semesta LoL.

Apakah Bandle Tale tersebut dapat merebut hati pecinta game simulasi ?

Alur Cerita

Kamu akan berperan sebagai Yordle pemalu yang tinggal di Yarnville, sebuah pulau terpencil yang memiliki ketertarikan besar pada segala hal tentang rajutan. Setelah masa magang selama 101 tahun berakhir, kamu penasaran ingin melihat dunia di balik portal yang menghubungkan seluruh kota Bandle. Namun, saat menghadiri sebuah pesta, terjadi masalah yang menyebabkan portal runtuh, mengakibatkan kekacauan.

Bisakah Yordle pemalu ini memulihkan keadaan dan mengembalikan segalanya seperti semula?

Bandle Tale: A League of Legends Story

Gameplay Bandle Tale: A League of Legends Story

Di sini, kamu akan menciptakan karakter original dari suku Yordle dan akan menjadi tokoh utama sepanjang permainan. Yordle adalah makhluk kecil dan menggemaskan menyerupai hamster dalam semesta League of Legends. Meskipun kamu akan mengendalikan karakter Yordle Anda sendiri, beberapa Champions dari LoL juga akan hadir sebagai NPC dalam game ini.

Petualangan dimulai di kota Bandle, tempat karakter Anda—seorang perajut yang baru saja menyelesaikan masa magang 100 tahunnya—akan memulai perjalanannya. Sayangnya, sebuah bencana yang terjadi saat pesta menyebabkan banyak portal ajaib hilang. Sebelumnya, karakter ini mengalami disabilitas, kehilangan kakinya, namun kini bisa berlari dan melompat berkat bantuan kakek yang merajut kaki palsu untuknya.

Game ini merupakan petualangan yang menggabungkan elemen Crafting Simulation. Meski terinspirasi oleh game RPG simulasi seperti Animal Crossing dan Stardew Valley, di sini kamu tidak akan mengurus ladang atau peternakan. Sistem crafting digunakan untuk membuat alat yang dibutuhkan untuk menyelesaikan misi. Misalnya, jika kamu perlu memperbaiki balon udara dan harus mempelajari resep merajut karet, mirip dengan pola crafting dalam seri game Atelier.

Resep crafting terkunci di balik EXP Points yang diperoleh bukan dari pertempuran, melainkan dari emosi dan mimpi sang karakter utama. Setiap aktivitas yang dilakukan perlahan mengisi Emotion Orbs yang jumlahnya bertambah setiap harinya. Saat karakter tidur, ia akan memproses emosi ini menjadi Skill Points yang bisa digunakan untuk membuka resep crafting baru demi menyelamatkan kota Bandle. Beberapa skill hanya bisa dibuka dengan menyelesaikan quest yang terkait dengan lencana khusus dalam jurnal.

Selama permainan, kamu dapat menghadiri pesta yang memungkinkan untuk mengumpulkan emosi Yordle lainnya dan memanfaatkan kekuatan ini untuk memperbaiki portal yang rusak. Bagi penggemar League of Legends, karakter Champions seperti Lulu, Tristana, Rumble dan Veigar akan menjadi NPC yang akan ditemui di sepanjang perjalanan.

Bandle Tale: A League of Legends Story

Visual dan Audio

Meskipun hadir dalam visual pixelart 2.5D, Bandle Tale membuktikan kalau tampilan indah tak selalu memerlukan Full Render 3D dengan resolusi 4K. Desain pixelart-nya begitu mewah, memadukan warna-warna cerah dan pencahayaan realistis. Dengan siklus siang-malam dan cuaca dinamis, visualnya berhasil menciptakan suasana hangat dapat menenangkan pemain. Ini adalah salah satu game yang membuat hati nyaman hanya dengan melihat tampilannya.

Selain visualnya yang indah, audio dalam game ini juga sangat menyenangkan. Dengan soundtrack unik yang santai, audio ini menggambarkan kehidupan damai ras Yordle. Sayangnya, tidak seperti beberapa spin-off sebelumnya, Bandle Tale tidak dilengkapi sulih suara, sehingga percakapan berlangsung tanpa suara, dan kamu perlu membaca teks yang cukup panjang.

Bandle Tale: A League of Legends Story adalah game yang sangat menggemaskan. Di balik tampilan imutnya, setiap karakter memiliki kedalaman kepribadian yang terasa melalui dialog. Kisah-kisah antar portal juga menarik untuk diikuti. Gaya visual pixelart 2.5D yang ditampilkan sungguh menakjubkan, menunjukkan keindahan yang timeless.

Game ini pun menghadirkan gameplay yang sederhana dan terpandu. Dengan visual pixelart memukau dan soundtrack indah, game ini menjadi penutup manis dari Riot Forge. Meski terinspirasi oleh game populer seperti Animal Crossing dan Stardew Valley, Bandle Tale tetap bersinar dengan pesona dan identitas uniknya sendiri.

Posted by: Gregory Robinson on

Tag: